Jumat, 14 September 2018

Tentang Acceptance

Tentang Acceptance

Seminggu terakhir ini kok saya akrab dengan kata “accept” alias sikap menerima yang diucapkan oleh teman2 saya, padahal ngobrolnya beda tempat dan beda grup pertemanan pula (ingat ya, gak ada kejadian yang kebetulan😉). Yang menarik, kata “accept” ini diucapkan dengan santai dan pasrah oleh teman2 yang kondisi dan situasinya sedang tidak menyenangkan. Ada teman yang mengalami kecelakaan, masalah keluarga, sakit atau sedang dililit masalah keuangan. Bersikap tenang saat mengalami musibah atau hal yang tidak menyenangkan pastinya sulit, perlu latihan untuk melatih otot kesabaran untuk tidak mengeluh apalagi mengumpat. Kata orang bijak, musibah itu hanya ilusi. Namun sebenarnya sikap kitalah yang sedang diuji. Saat seperti ini kata yang tepat adalah “menerima” atau “accept” apa yang sedang dihadapi. Sikap “acceptance” memberikan dampak yang luar biasa, jiwa raga lebih tenang, dan masalahpun terasa mereda dan tidak lagi membebani.
Apa sih yang dilakukan teman2 saya itu? Cukup menenangkan diri, menghadapNya secara sadar penuh, hadir utuh, tulus dan merendah mengucap, “Tuhan, saya menerima!”.
Alhamdulillah, Puji Tuhan, teman2 saya kok merasakan ketenangan dan masalahnya berangsur mereda. Yang sakit, sembuh lebih cepat dari yang diduga, yang punya masalah lainpun berangsur masalahnya mendapat jalan keluar.
.
Sebagian referensinya dr Al Quran sbb. silakan dibuka yaaa...
QS 2:153 O you who have believed, seek help through patience and prayer. Indeed, Allah is with the patient.
QS 2:155 And We will surely treat you with something of fear and hunger and a loss of wealth and lives and fruits, but give good tidings to the patient.
QS 39:10 Say, "O My servants who have believed, fear your Lord. For those who do good in this world is good, and the earth of Allah is spacious. Indeed, the patient will be given their reward without account."
.
Sending you all good vibes, healing energy, abundance of love and joy 🙏❤😇.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar