Masya Allah...hari-hari ini sungguh banyak pelajaran kehidupan yg saya peroleh. Seneng banget disayang Allah. Anehnya kok mirip2 konteksnya. Ttg berpasrah diri, ttg mencintai tanpa pamrih, ttg berkirim doa kpd seluruh keberadaan. Dan sharing tulisan dibawah ini jg membuka wawasan saya makin dalam...
.
.
Copas dari tetangga grup SOL dan terlalu bagus untuk tdk di share. *Tulisan bagus dari bu Vivit untuk nasehat diri*
.
.
Copas dari tetangga grup SOL dan terlalu bagus untuk tdk di share. *Tulisan bagus dari bu Vivit untuk nasehat diri*
-- KESADARAN MEMBAYAR --
Beberapa waktu terakhir ini saya sedang melatih diri dengan suatu kesadaran baru, yaitu kesadaran bahwa segala hal tidak mengenakkan yang terjadi pada diri sebenarnya adalah karena diri sedang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk "membayar" atas segala kesalahan maupun kekhilafan yang pernah dilakukan, sengaja maupun tidak sengaja, ingat maupun lupa, sadar maupun tidak sadar.
Pembayaran itu bisa berwujud penyakit, penderitaan batin, musibah, disalahi orang tanpa sebab, dan segala jenis yang tidak mengenakkan.
Pembayaran akan dianggap "lunas" apabila saat terjadi, kita sadar sepenuhnya bahwa kita sedang membayar, sehingga tidak mengeluh, tidak menyalahkan siapapun, sabar menahan diri.
Perbanyak diam menerima.
Hati netral dan sadar sepenuhnya.
Perbanyak diam menerima.
Hati netral dan sadar sepenuhnya.
Tapi pembayaran akan dianggap gagal jika saat terjadi, kita tidak sadar bahwa semua yang terjadi ini karena kita sedang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk membayar utang kehidupan....
Lalu marah-marah, mengeluh, menyalahkan, atau mungkin merasa stres.
Lalu marah-marah, mengeluh, menyalahkan, atau mungkin merasa stres.
Dari melatih diri dengan kesadaran ini selama beberapa waktu, memang sangat sangat tidak mudah.
Tapi jika bertekad kuat, tetap akan bisa.
Tapi jika bertekad kuat, tetap akan bisa.
Sebagian akan saya ceritakan.
Pernah saya mendadak tanpa sebab dihina, diperlakukan buruk, oleh beberapa orang.
Rasa hati marah, ingin membela diri, tapi segera sadar ohh ini sedang pembayaran.
Saya perbanyak diam menerima.
Selang beberapa waktu, mereka semua berubah sendiri.
Berangsur menjadi baik, sayang, bahkan hormat pada saya.
Saya syukuri, pembayaran selesai.
Rasa hati marah, ingin membela diri, tapi segera sadar ohh ini sedang pembayaran.
Saya perbanyak diam menerima.
Selang beberapa waktu, mereka semua berubah sendiri.
Berangsur menjadi baik, sayang, bahkan hormat pada saya.
Saya syukuri, pembayaran selesai.
Lalu yang cukup sangat berat lagi, adalah mendadak saya didiagnosa kena kanker stadium tengah.
Hati rasa remuk, apalagi wanita.
Tapi segera sadar, ohh ini adalah pembayaran.
Saya terima saja, tanpa perlu panik mengikuti semua prosedur medis.
Tidak mau operasi, tidak heboh pengobatan ini itu, cukup obat sekedarnya saja, tidak takut mati juga.
Tenang, santai, sadar sepenuhnya bahwa ini hanyalah pembayaran.
Tiap muncul rasa sakit luar biasa, saya hanya perbanyak istighfar mohon ampunan Tuhan dan ridho atas pembayaran ini.
Hati rasa remuk, apalagi wanita.
Tapi segera sadar, ohh ini adalah pembayaran.
Saya terima saja, tanpa perlu panik mengikuti semua prosedur medis.
Tidak mau operasi, tidak heboh pengobatan ini itu, cukup obat sekedarnya saja, tidak takut mati juga.
Tenang, santai, sadar sepenuhnya bahwa ini hanyalah pembayaran.
Tiap muncul rasa sakit luar biasa, saya hanya perbanyak istighfar mohon ampunan Tuhan dan ridho atas pembayaran ini.
Setelah sekian waktu, tidak mikirkan penyakit ini lagi.
Sampai tahu-tahu sudah sembuh sendiri.
Entah kemana kanker itu.
Kembali saya syukuri, pembayaran selesai.
Sampai tahu-tahu sudah sembuh sendiri.
Entah kemana kanker itu.
Kembali saya syukuri, pembayaran selesai.
Masih banyak cerita-cerita pembayaran lainnya, yang tentunya terlalu panjang kalau ditulis disini.
Tapi point-nya adalah melatih diri untuk selalu sadar bahwa apapun ketidakenakan yang terjadi adalah proses pembayaran.
Agar tiap pembayarannya lunas dengan indah......cukup terima dengan tenang hati, perbanyak diam, tidak mengeluh, tidak menyalahkan siapapun.
Hati netral.
Agar tiap pembayarannya lunas dengan indah......cukup terima dengan tenang hati, perbanyak diam, tidak mengeluh, tidak menyalahkan siapapun.
Hati netral.
Dan agar tiap proses pembayaran bisa lebih dipercepat waktunya.....agar menderitanya tidak kelewat lama.....upayakan menjaga perilaku dalam moral yang lurus....serta perbanyak melepas keterikatan hati.
Hati senang uang, justru perbanyak melepas uang....
Hati senang pujian, perbanyak merendahkan diri....
Hati senang anak & pasangan, perbanyak memasrahkan mereka pada Tuhan....
Dan seterusnya.
Hati senang uang, justru perbanyak melepas uang....
Hati senang pujian, perbanyak merendahkan diri....
Hati senang anak & pasangan, perbanyak memasrahkan mereka pada Tuhan....
Dan seterusnya.
Tentu ini tidak mudah.
Tapi makin tidak mudah kalau tidak dilatih.
Dan kita melatih diri ataupun tidak, tetaplah proses pembayaran selalu berjalan.
Makin malas melatih diri, makin banyak proses pembayaran yang akhirnya gagal lunas.....sehingga harus diulang dan diulang lagi penderitaan proses pembayaran oleh kehidupan.
Tapi makin tidak mudah kalau tidak dilatih.
Dan kita melatih diri ataupun tidak, tetaplah proses pembayaran selalu berjalan.
Makin malas melatih diri, makin banyak proses pembayaran yang akhirnya gagal lunas.....sehingga harus diulang dan diulang lagi penderitaan proses pembayaran oleh kehidupan.
Mari berlatih. Saya juga masih terus berlatih.
Ket. gambar: Saya dan sahabat menikmati sunset dan berjalan di laut yang sedang surut...
Lokasinya persis di belakang rumah oom saya di Belitung. Selalu kangen pergi kesana...
#spiritualquote #spiritualjourney #studentoflife #lifejourney #schooloflife #beautifulthought #beautifulmind #vibration #lawsofattraction #thesecret #seekinggod
#spiritualquote #spiritualjourney #studentoflife #lifejourney #schooloflife #beautifulthought #beautifulmind #vibration #lawsofattraction #thesecret #seekinggod
Tidak ada komentar:
Posting Komentar